Penyimpanan baterai meningkatkan fleksibilitas dalam sistem tenaga, memungkinkan penggunaan sumber listrik variabel seperti fotovoltaik dan angin secara optimal. Baterai dapat menyediakan layanan untuk pengoperasian sistem, menunda investasi pada pembangkitan puncak dan penguatan jaringan. Sistem penyimpanan baterai skala utilitas memiliki kapasitas penyimpanan tipikal mulai dari beberapa hingga ratusan MWh. Teknologi penyimpanan baterai yang berbeda, seperti baterai lithium-ion (Li-ion), natrium sulfur dan asam timbal, dapat digunakan untuk aplikasi jaringan.
Untuk operator sistem, sistem penyimpanan baterai dapat menyediakan layanan jaringan seperti respons frekuensi, cadangan regulasi, dan kontrol laju ramp. Hal ini juga dapat menunda investasi dalam pembangkitan puncak dan penguatan jaringan. Sistem penyimpanan baterai skala utilitas dapat memungkinkan penetrasi energi terbarukan variabel yang lebih besar ke dalam jaringan dengan menyimpan kelebihan pembangkitan dan dengan memperkuat keluaran energi terbarukan.